Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Online Class Nahyez 2005 Angkat Tajuk Qanaah Financial Planning and Budgeting


Nahyez613 -- Online ClassNahyazeefa D’Mayla, alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri tahun 2005 kembali terlaksana via aplikasi Telegram marhalah 2005. Acara ini sukses digelar pada Sabtu malam (13/2), tepatnya pukul 19.00 WIB dan dipandu oleh seorang moderator, Dwi Ranita Tarigan.

Hadir sebagai pemateri, Adelina Zulaikha Lc MIF dengan mengangkat tema menarik, “Qanaah Financial Planning and Budgeting; Panduan Sederhana Pengelolaan Keuangan Pribadi dan Keluarga.”

Dalam uraiannya, aktifis Ekonomi Islam berdarah Minang ini memaparkan, “Qonaah merupakan mindset yang perlu senantiasa kita tanamkan sebagai seorang Muslim.” Terutama dalam hal yang terkait kekayaan dan materi.

Sikap Qonaah juga akan membantu kita dalam menyederhanakan pola pikir dan gaya hidup. Sehingga akan memudahkan kita dalam mengatur anggaran serta perencanaan keuangan pribadi juga keluarga. “Dan yang terpenting qonaah akan menjadi variabel utama yang menjaga kita agar istiqomah, tidak mudah tergoda trend konsumerisme yang semakin gencar dipromosikan,” tegas Adelina kepada Gontornews.com.

Hal mendasar yang perlu dipahami bersama dalam mengatur anggaran dan goals yang ingin dicapai adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. “Dalam tahapan ini mindset qonaah perperan penting untuk membantu kita bersikap tegas dalam membedakan mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan,” tegas alumnus Gontor Putri tahun 2005 itu.

Kemudian tahap berikutnya menyusun skala prioritas kebutuhan, mulai dari primer, sekunder, dan tersier. Sebagai Muslim, parameter dalam mengatur alokasi anggaran kita bisa mengacu ke maqasid al syariah. Dimana prioritas utama anggaran dan perencanaan keuangan kita adalah untuk melindungi dan menjaga agama kita, jiwa, intelektual, serta keturunan.

Setelah menentukan skala prioritas dan goals yang ingin dicapai, tahap selanjutnya adalah menurunkannya dalam bentuk pengaturan pendapatan dan pengeluaran. Tujuannya agar goals yg ditetapkan dapat tercapai dan dalam waktu bersamaan tetap menjaga life balance.

“Misalnya, menetapkan anggaran untuk konsumsi tidak lebih dari 50% pendapatan, hutang dan cicilan tidak melebihi 30% dari pendapatan, dan alokasi tabungan, investasi, serta alokasi dana sosial masing-masing tidak kurang dari 10%,” tegas Adel.

Persentase alokasi ini bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Semakin kecil alokasi anggaran untuk konsumsi dan pembayaran hutang/cicilan, semakin besar persentase yang bisa dialokasikan untuk tabungan, investasi, dan dana sosial.

Kembali dalam hal ini, mindset qonaah berperan penting untuk mengontrol dan menekan tingkat konsumerisme. Sehingga meningkatkan alokasi dana tabungan dan investasi untuk goals yang telah ditetapkan serta juga dapat meningkatkan redistribusi kekayaan di masyarakat melalui dana sosial syariah.

Selanjutnya beberapa instrumen dan produk di sektor keuangan yang bisa membantu kita untuk menabung dan investasi diantaranya adalah produk tabungan syariah, deposito, reksadana, dan juga emas. “Adapun untuk investasi bisa melalui saham, sukuk, reksadana, saham, dan juga properti,” tutup perempuan kelahiran Padang, 10 Februari 1986 itu.

Selain menggelar acara Online Class Nahyez, pada Senin (8/2) lalu angkatan Gontor Putri ini juga berhasil mengumpulkan donasi untuk para korban bencana banjir di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat, serta untuk alumni Nahyez yang terdampak COVID-19.

Tercatat total donasi uang yang terkumpul yakni sebesar Rp 8.328.623, ditambah lagi dengan sejumlah obat-obatan serta bermacam kebutuhan bayi dan orang dewasa. Semua bantuan sudah tersalurkan dengan baik dan sebagiannya dibantu oleh IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Gontor Kal-Sel. <Edithya Miranti>

Sumber : www.gontornews.com

Posting Komentar

0 Komentar