Mengenal Dapur dengan Hati

 

Nahyez613 -- Berbicara tentang dapur dan segala pernak-pernik perbumbuannya adalah tentang jiwa dan raga yang tak bisa terpisahkan. Menjadi seorang koki di rumah bukanlah cukup sebagai fitrah seorang perempuan, akan tetapi panggilan jiwa untuk selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga.

Merujuk pada al-Qur’an Surat al-Baqoroh ayat 172 disebutkan:

 

(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَیِّبَـٰتِ مَا رَزَقۡنَـٰكُمۡ وَٱشۡكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمۡ إِیَّاهُ تَعۡبُدُونَ)

 

Artinya, “Hai orang orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya kamu menyembah.” (QS. al-Baqarah: 172).

Jadi, tidak hanya sekedar meracik beragam bumbu dapur, ternyata ada hal lain dalam memasak yang telah Islam ajarkan kepada manusia. Sebagaimana kita (istri) pun dianjurkan untuk mengetahui asal-usul harta yang suami dapatkan 

Seorang wanita wajib mengetahui dari mana bahan-bahan makanan yang akan disajikan kepada anggota keluarga itu diperoleh. Sehingga penting untuk memastikan bahwa semua itu berasal dari tempat yang halal dan toyyibah.

Berikut kami hadirkan kepada para pembaca tentang adab memasak agar makanan yang kita hidangkan di tengah keluarga menjadi hidangan yang berkah yakni membiasakan diri membaca basmalah, mengaduk masakan dari kanan ke kiri, memperbanyak membaca sholawat dan istighfar, serta membiasakan diri menjaga kebersihan dengan berwudhu. <Nupret El-fattach>