Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Jilbab yang Kuhindari

Kedisiplinan adalah prinsip hidup yang selalu aku pegang teguh. Dimanapun, kapanpun, selalu berdisiplin. Tapi hal yang kita jaga tak selalu terjaga. 


Hiruk pikuk kegiatan kelas 6 KMI begitu padat, dari mulai panitia bulan Syawwal, Panggung Gembira, pelajaran dan masih banyak lagi hal yang membuat penuh pikiran. Sebagai contoh, menjadi panitia bulan Syawwal adalah suatu kepernahan yang selalu ku kenang.Betapa tidak, Aku menjadi bagian informasi, yang selalu tampil di depan jamaah masjid setelah shalat maghrib, dengan suara merdu, intonasi bahasa Arab dan Inggris yang selayaknya pembawa acara ditelevisi. Bagaikan artis yang selalu tampil dengan suara prima. Tapi bukanlah tanpa ujian. Di sinilah ujian kehidupanku bermula. 

                   

Hari yang cerah mengiringi semua aktivitas, semua berjalan seperti biasanya. Waktu panggung gembira telah dekat, kami sibuk berlatih untuk menampilkan karya kami 62005. Tak terasa waktu sudah sangat larut akupun bergegas pulang ke asrama, tidur dan lekas bangun itu target utama. 


Tapi apalah daya, mata ini nampaknya menikmati keheningan malam, sampai pada waktunya subuh aku terlambat bangun, segera  bergegas ke Masjid untuk menyalakan sound sistem, ternyata bukan hanya aku yang terlambat ada bagian keamanan dan bagian pengajaran yang bernasib sama. 


Santriwati bergegas ke Masjid. Shalat Subuh pun terlaksana dengan penuh khusyuk. 


Pagi yang ku awali dengan terlambat bangun memang sangat kusesali betapa tidak kami bagian informasi haruslah paling awal untuk bangun. Ku nikmati desiran air mengalir diwajahku, tapi tiba-tiba terdengar kericuhan diluar, memanggil namaku. Bergegas kucari suara itu. Aliran darah di tubuh seakan berhenti, detak jantungku seakan berdegup kencang. Aku berlari mengamati, ingin ku melangkah lebih dekat tapi rasanya kaki ini kaku tak mampu. 


Di sana berbaris kawan-kawan ku bagian informasi, bagian kemanan dan bagian pengajaran. Mereka berbaris rapi didepan Bapak Pengasuh. Ku amati dari jauh, menebak apa yang terjadi. Tak berapa lama kemudian mereka masuk ke kantor bagian pengasuhan, aku mengikuti mereka.   


Banyak penyesalan pagi itu, ada beberapa jilbab kuning cerah tertumpuk di atas meja. Semua bagian informasi mendapatkan jilbab itu, termasuk aku. 


Tangan bergemetar memegang jilbab itu, kukenakan dengan ikhlas dan bercampur rasa malu. Malu pada diri sendiri, orang lain dan seluruh isi pondok. Betapa yang kuhindari selama ini datang mendekat dan melekat padaku.


Hukuman di pondok bukan tanpa alasan, tak ada satu detik pun yang tidak mendidik. Semua aspek memiliki unsur pendidikan. 


Siap dalam segala hal, ikhlas dalam menghadapi kedisiplinan, karena derajat kita akan naik tergantung hati dan keikhlasan kita.



20 September 2020

Annisa Mustika Sa'adah

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))

    BalasHapus
  2. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus