Indahnya Hasil Istikharah Mama

 

doc. gontor.ac.id

Nahyez613.blogspot.com - Bel berbunyi tanda pelajaran berganti. Semangatku begitu membara karena tiba saatnya tuk berseru-ria menyelami mata pelajaran Bahasa Inggris. Mata pelajaran yang paling ku nanti dan selalu ku sukai. 

Ketertarikanku pada bahasa asing ini tiada lain karena semua kakakku kuliah dengan jurusan Bahasa Inggris. Jadi setiap hari aku terbiasa mendengar kakakku membaca buku berbahasa asing tersebut. 

Ku buka buku dan seketika terdengar seseorang memanggil namaku. Pembina OSIS memanggilku. Memang ketika kelas 3 SMP ini beberapa siswa tertentu dipanggil untuk didata sekolah lanjutan yang akan dipilih siswa. 

Kala itu, banyak sekali pertanyaan yang dilemparkannya padaku. Hingga terakhir sang pembina OSIS menanyakan tentang SMA yang aku pilih untuk jenjang pendidikan berikutnya. Tanpa berpikir lama aku pun lugas menjawab, “Pondok Gontor.” 

Diantara banyak siswa, hanya aku saja yang mantap untuk pergi menuntut ilmu ke sana. Padahal banyak teman mengatakan kalau Pondok Gontor sangat disiplin, berbahasa asing Arab dan Inggris, serta sederetan kedisiplinan lain yang mereka utarakan. Tapi justru itulah yang ku sukai. 

Hari berganti hari, tiba saatnya pengumuman kelulusan. Ketika semua orang sibuk dengan sekolah pilihan mereka, tak ada satu hal pun yang menarik bagiku selain Pondok Gontor. 

Berbeda dengan ayah yang keberatan akan keinginanku. Betapa tidak, menurutnya aku terlalu manja untuk sekolah di tempat yang jauh dari orangtua. Tangis ku pun pecah seketika.

Tak biasanya ketika ayah melarang, aku begitu keras menolak. Keinginanku terlalu bulat untuk bisa dirubah. Semangat membara untuk belajar di Pondok Pesantren Darussalam Gontor sangatlah kuat. 

Namun, masih ada mama. Mama yang lembut dan penuh dengan doa, tiba- tiba datang menghampiri kami. Mama tempatku bermanja memberikan ketenangan jiwa padaku. Ternyata dibalik heningnya malam, mama shalat istkharah untuk menentukan pilihan sekolah terbaik untukku. 

Isyarat itu pun tiba, Allah SWT menunjukkan jalannya padaku. Mama bermimpi mempunyai kolam ikan yang luas dan di sana terdapat banyak sekali ikan. 

Sontak hati ayah mulai luluh karena hasil istikharah mama. Ayah mulai bertanya ke sana ke mari tentang Pondok Gontor yang memang saat itu kami tidak tahu letak pastinya. 

Tibalah saat dimana aku akan memulai perjalanan hidup yang baru. Berbekal baju seadanya, aku dan kakak berangkat ke daerah Jawa Timur dengan menumpang mobil santri yang lain. 

Langit biru  menemani hari-hariku, tersadar aku pada mimpi mama yang menjadi kenyataan. Kolam yang luas adalah pengalaman hidup di pondok  yang banyak dan bernilai . Sedangkan ikan yang banyak  adalah ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan tak terhingga jumlahnya. 

Sungguh, istikharah mama sangat berarti bagiku. Terima kasih mama telah membawaku ke tempat yang tepat dan terbaik untuk masa depanku. Annisa Mustika Sa’adah