![]() |
| Ipech.doc |
Nahyez 613
- Pagi itu tidak seperti biasanya, semua aktivitas berubah sejak pemerintah
mengumumkan terdapat kasus Covid-19 pertama di Indonesia tepat di bulan Maret
2020. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
sekolah menjadi belajar dari rumah, para karyawan pun harus bekerja dari rumah,
istilah kerennya WFH (Work Form Home)
Awal pandemi ini banyak
masyarakat yang gelisah, waspada, sedih bahkan takut untuk keluar rumah karna
khawatir tertular Covid-19. Awalnya terasa berat, bahkan bingung harus
melakukan apa selama berdiam dirumah.
Selama mendampingi anak
belajar dirumah, kami lebih sering berinteraksi dengan gadget untuk belajar maupun bekerja. Hingga sering melihat iklan
bermunculan di dunia maya, salah satunya iklan penjualan bibit tanaman.
Bermula dari seringnya
melihat iklan tersebut, kami tertarik untuk belajar bertanam di rumah dengan
lahan terbatas. dimana kita bisa menanam sayur-sayuran dan buah-buahan sendiri
di rumah. Persiapan untuk bertanam hanya perlu membeli media tanam, pot, pupuk
dan bibit unggul yang mudah didapatkan dari belanja online di sosial media.
Kami mulai dengan menanam bibit sayuran didalam polybag kecil. Bermodalkan bismillah, kami pun menanam berbagai jenis sayuran seperti kacang panjang, buncis, tomat, jagung, kangkung, bayam, daun bawang, seledri dan lainnya.
Bertanam menjadi salah satu
hobi baru keluarga kami. Setiap pagi dan sore kami pun harus menyiram tanaman agar
tumbuh subur dan sehat. Keluarga kami mempunyai kebiasaan setiap paginya, yaitu
duduk di teras sambil membaca buku panduan dzikir pagi dan petang. Karna
kebiasaan inilah kami memadukan hobi dan kebiasaan kami yakni menyiram tanaman
sambil berdzikir pagi dan petang.
Pengalaman merupakan guru
terbaik, istilah ini sepertinya tepat untuk hobi baru yang sedang kami jalani. Karna
dari pengalaman sendirilah maka kami
mengerti dan paham akan bertanam. Mengenal karakteristik dan jenis berbagai
tanaman merupakan tantangan sendiri bagi kami.
Melalui pengalaman ibu
kami (yang memang mempunyai hobi bertanam berbagai jenis tanaman bertahun-tahun)
inilah kami mendapatkan ilmu baru bahwasanya semua jenis tanaman membutuhkan
kadar sinar matahari berbeda-beda. Ada yang membutuhkan 100% sinar matahari ada
juga yang hanya 75% bahkan 50% kadar yang dibutuhkan, tergantung dari jenis apa
tanaman yang kita tanam.
Selang beberapa bulan
tanaman kami pun membuahkan hasil, ya,PANEN. Inilah yang kami tunggu. Pagi itu
ketika kami ingin menyiram tanaman, ada beberapa yang sudah bisa dipanen,
seperti kangkung, tomat, kacang panjang, buncis dan cabe merah keriting.
Kami merasa senang karna
bisa memanen hasil dari yang kami tanam, walaupun tidak banyak dan bentuknya
lebih kecil, kami tetap bangga dengan hasil panennya. Bahkan anak-anak pun mulai menyukai sayuran karna penasaran
dengan rasanya.
Kalimat “apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai” sangatlah tepat untuk hobi baru yang sedang kami jalani di masa pandemi ini. Walaupun wabah sedang melanda dunia, masih banyak kegiatan positif yang bisa kita giatkan dari rumah bersama keluarga. Syarifatut Dawami

1 Komentar
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusbosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))