Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Dibuang Sayang


Pada era modern, manusia lebih konsumtif. Membeli barang atas dasar kemauan bukan kebutuhan. Banyaknya model baru yang dipajang dengan beragam harga yang ditawarkan menarik minat konsumen.

Kemanakah barang lama? Di Indonesia barang lama yang masih layak pakai biasanya diberikan kepada saudara terdekat atau ke lembaga panti asuhan. Tetapi di Inggris ada hal yang menarik perhatian saya. 

Pertama, mereka menyalurkan ke lembaga amal atau charity yang tersedia, biasanya  terdapat beberapa toko yang menjual barang bekas yang layak pakai, seperti pakaian, sepatu, boneka bahkan perabotan rumah tangga. Toko charity akan menjualnya dengan harga terjangkau. Untuk pakaian biasa dibandrol dengan harga £3 - £20 tergantung jenis pakaian ber merk ataukah bukan. Boneka dengan harga £1- £3. Sepatu dengan harga £ 5. Furniture dengan harga £20-£45. Semua tergantung dari kualitasnya. Hasil dari penjualan tersebut disalurkan ke yayasan kanker atau penyakit lainnya.  Awalnya saya merasa gengsi dan tidak tertarik dengan barang-barang charity tersebut, tetapi setelah masuk dan melihat sendiri maka tergerak hati untuk membeli, karena ketika kita membeli maka kita beramal. Bukan hanya barang bekas yang dijual di sini, tetapi barang baru yang didonasikan oleh sebuah brand tertentu. Kali ini saya mendapatkan jam tangan new brand dengan harga £16 dan coat dengan harga £8, menarik bukan? Maka orang yang datang ke charity tidak datang karena butuh melainkan datang sekedar melihat-lihat koleksi terbaru charity, karena kalau beruntung bisa mendapatkan barang new brand seperti saya tadi. 

Kedua, mereka meletakkan barangnya di depan rumah. Sebuah pemandangan yang biasa memang ketika berada di negeri ini, melihat barang diletakkan di depan rumah atau depan halaman, sebagian dari mereka menuliskan kalimat " Help your self" tetapi banyak juga yang tidak menuliskannya. Karena orang pasti sudah paham, ini halal untuk diambil. Barang yang diletakkan juga kualitasnya masih bagus, misalkan kereta dorong bayi, sepatu, sepeda anak, mainan anak, pot bunga dan masih banyak lagi barang yang mereka simpan bahkan lemari dan kursi pun mereka berikan begitu saja. Maka siapa cepat dia dapat. 

Ketiga, menjual pakaian tersebut ke Smart Recycle. Barang akan mereka beli dengan harga 40p per kilonya atau setara dengan 6 ribu rupiah. Barang-barang nya pun akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kelayakannya dan barang tersebut akan dijual ke Afrika. 

Keempat, membuang pakaian bekas di tempat recycle atau daur ulang. Pakaian yang tidak layak biasanya didaur ulang, dihancurkan, dan diberi warna baru, lalu menjadi kain. Maka banyak diantara brand fashion yang menggunakannya sebagai tanda peduli lingkungan. 

Kelima, menjualnya di sosial media, seperti facebook, vintage dan ebay. Banyak barang yang dijual dengan berbagai harga menarik tetapi yang perlu diperhatikan juga kebersihan dari barang. Karena beberapa dari mereka menjual barang dengan kondisi barang yang kotor dan bau. 

Dari kelima hal di atas, bisa menjadi referensi untuk menyalurkan barang yang sudah tak dipakai dan dengan membeli barang bekas akan mengurangi sampah dan juga menghemat pengeluaran. 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Wahh... Senengnya dapat barang bekas tapi baru. Titip dong cha beliin jam tangan new brand😁😁✌️

    BalasHapus