Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Squid Game : Sisi Kelam Manusia dan Naluri Bertahan Hidup

 





무궁화 피었 습니다


“…..Mugunghwa Kkoci Pieot Seumnida
Mugunghwa Kkoci Pieot Seumnida…”

Nahyez613-- Hmmm kalau kamu semua baca tulisan ini sambil berdendang nada dari lagu aslinya, fix kamu terkena fenomena squid game syndrome hehehe. Makna lagu yang berarti Bunga Mugung sudah mekar ini sukses membawa para penontonnya masuk ke dalam suasana mencekam dari sebuah permainan misterius yang kini dikenal di banyak negara.
Squid Game adalah sebuah serial yang dirilis pada tahun 2021 dan telah menjadi perbincangan di media sosial sekaligus menduduki peringkat nomor satu serial asal Korea Selatan di banyak negara. Tak hanya paling banyak ditonton, namun serial garapan Hwang Dong Hyuk ini menempati salah satu dari dua tempat teratas di lebih dari 70 negara Netflix lainnya.

Squid Game menceritakan sekumpulan orang yang berkompetisi dalam permainan misterius. Bukan permainan biasa, melainkan sebuah kompetisi berbahaya yang mempertaruhkan nyawa pesertanya. Kendati demikian, orang-orang yang sudah terpilih tetap melanjutkan permainan meski sudah mengetahui risikonya. Hal itu tak lain karena kebanyakan dari mereka adalah orang yang terlilit utang dengan segudang masalah hidup. Tak hanya itu hadiah yang diberikan pun cukup menjanjikan,  karena Squid Game menawarkan 45,6 miliar won bagi mereka yang berhasil memenangkan kompetisi dengan hanya satu orang pemenang. Bagi mereka, menyelesaikan permainan dan menjadi pemenang adalah satu-satunya harapan untuk memperbaiki hidup.

Kalau kita lihat lebih dalam, penonton serial ini seakan dibuat larut dalam kisah yang menyoroti sisi kelam dari manusia. Ya, sekelompok manusia yang diceritakan mengikuti permainan adalah mereka yang hampir putus asa menjalani kehidupan sehingga dihadapkan pada ego diri mereka masing-masing. Keinginan untuk bertahan hidup, keserakahan, keputusasaan, serta ambisi untuk memenangkan jumlah uang yang begitu besar membuat mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk mulia yang diberikan kehidupan yang berharga. Tak ada kenalan yang benar-benar menjadi kawan, karena pada akhirnya mereka dihadapkan hanya pada dua pilihan, berkorban atau dikorbankan.

Di akhir serial yang mendapat skor 8.3/10 versi IMDb ini ada sebuah quotes populer yang disampaikan oleh pemilik permainan sekaligus pemain dalam kisah ini yaitu seorang kakek tua bernama Oh Il Nam:

“Ada persamaan antara orang yang tidak memiliki uang dan yang  yang memiliki terlalu banyak uang, hidup tak menyenangkan bagi mereka”

 Wah rasanya kalau dipikir-pikir lagi kata-kata Oh Il Nam ini sepertinya bisa benar bisa tidak ya, tergantung bagaimana sudut pandang seseorang memaknai kehidupan yang dimilikinya. Kata-kata itu justru sebenarnya  mengingatkan kita bahwa hidup, tak melulu tentang uang, bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita menghargai dan melihat keindahan dari hal-hal kecil yang diberikan pada hidup kita. Jangankan harta, bahkan udara yang kita hirup pun adalah anugerah yang begitu indah. 

Segalanya butuh uang, ya tentu,  bisa jadi memang demikian. Akan tetapi semoga itu tak membuat kita melupakan, tujuan kita diciptakan. Semoga itu tak membuat kita buta bahwa keindahan yang tersemat di setiap udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan kasih sayang orang-orang disekitar kita adalah anugerah istimewa yang juga menguatkan kita menjalani hidup. Nies.

 

Posting Komentar

0 Komentar