Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Apa yang Kau Tanam, Itu yang Kau Tuai


 Nahyez613 -- Aku baru saja menerima telepon dari Bapak, setiap kali mendengar suaranya aku selalu mengenang masa-masa kecilku bersama Bapak. Suatu hari, aku teringat petuah Bapak saat aku masih SMP,

"Jangan sungkan menolong orang lain, menolong orang itu manfaatnya buat diri kita sendiri. Nanti dikala kita butuh pertolongan, pasti ada aja yang nolongin. Itu rumus hidup biar tentram. Ada yang Maha Tahu lagi Maha Adil yaitu Allah." 

Begitulah Bapak, dengan gayanya yang santai sambil mencubit kedua pipiku dengan gemas seraya menasehati.  Lamunanku berlanjut ke zaman saat masih SD kelas 5, suatu malam ada seorang lelaki yang tiba-tiba mengetuk pintu rumah Pak Lurah bersama seorang wanita yang nampak kelelahan dengan wajah penuh lebam. Singkat cerita wanita itu ternyata tengah dikejar-kejar para preman dan hendak dipukuli. Ia ditolong oleh seorang lelaki yang mambawanya tadi, sebut saja Pak Joni, ia berkata kepada Pak Lurah,

"Assalamu'alaikum Pak lurah, tolongin ya pak. Saya bawa si Mbak ini, kasihan dia   dikejar - kejar sama preman. Bagaimana ini Pak Lurah? Kasihan."

Pak Lurah yang terkejut karena didatangi malam -malam kemudian berkata,

"Cepat sembunyi di belakang saja Pak, ada anak saya Lesti, dia bisa menginap sementara malam ini dirumah saya. Saya akan coba minta bantuan keamanan sekitar untuk berjaga-jaga."

Singkat cerita, perempuan tersebut akhirnya diberi izin tinggal di desa tersebut oleh Pak Lurah dan warga sekitar, dan beberapa bulan kemudian menikah dengan Pak Joni. 

Tak lama setelah kejadian tersebut salah satu rumah warga kemalingan, yang ternyata maling itu adalah warga desa tersebut. Pak Lurah yang mengetahuinya kemudian segera menindaklanjuti sebelum warga yang sudah ramai berkumpul mulai main hakim sendiri. Pak Lurah mengajak warga sekitar bermusyawarah dan meminta warga memaafkan maling tersebut. Ya, lurah tersebut adalah ayahku, yang begitu pemaaf dan suka menolong orang lain. Dan masih banyak kisah dalam ingatanku tentang Bapak yang ringan tangan lagi berhati hangat.

Kejadian demi kejadian yang terjadi di kampung menjadi pengalaman berkesan untukku.  Memang betul petuah Bapak. Terbukti pada saat pencalonan Lurah tahun berikutnya Bapak diminta dan dipercaya kembali oleh warga untuk menjadi kepala desa. Setiap kesulitan yang dilalui Bapak selalu bisa terselesaikan, seolah tak ada yang tak bisa diselesaikan Bapak. Apa yang dikatakan Bapak tampak nyata saat bapak menunaikan ibadah haji. Kala itu Bapak sedang melakukan thawaf namun tiba - tiba jatuh tersungkur terdorong orang dan antara sadar dan tidak Bapak melihat ada mahluk besar putih mengangkat dan membawanya hingga di depan ka'bah sehingga beliau berkesempatan mencium hajar aswad. Makhluk itu kemudian  langsung menghilang dan Bapak tak pernah melihatnya lagi. Masyaallah Alhamdulillah ada aja pertolongan Allah bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya apalagi bagi orang - orang yang senantiasa menolong orang lain. 

Aku  teringat sebuah pepatah dalam bahasa arab yang berbunyi "man yazro' yahshud" yang artinya barang siapa menanam maka ia pulalah yang akan menuai hasilnya.

Laeli Tejal



Posting Komentar

0 Komentar