Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Jodoh Terbaik, Buah dari Kesabaran dan Ikhlas

 

google.com

“Pernah dilamar orang yang tak dikenal sebelumnya dan ikhlas menerima demi ridho orangtua, siapa sangka harus putus ditengah jalan tanpa alasan. Hingga akhirnya Allah SWT pertemukan jodoh terbaik untuk Rara,  buah dari kesabarannya.”

Nahyez613 -Namaku Zahra, sebut saja Rara. Sore itu tiba-tiba terkenang ucapan emak, " mondok, kalau gak mau biar kawin aja gak usah nerusin sekolah," serunya.

Byar... tersadar dari lamunanku, sekarang sudah keluar dari pesantren dan pindah ke SMA. Nyatalah omongan emak kala itu , ucapannya begitu keramat.

Tiap sore kegiatanku membersihkan depan rumah, menyapu dan menyiram tanaman. ternyata dari situ ada sosok lelaki yang memperhatikan. Rumahku di depan  jalan raya  jadi tidak sadar juga siapa sosok yang sudah tercuri hatinya olehku.

Aku masih kelas 2 SMA sebentar lagi kenaikan kelas tapi tanpa disangka sore itu ada seorang bapak yang bilang ke bapakku, sebut saja Pak Gino. " Pak haji lurah, Rara sudah punya pacar belum? Ada yang suka tuh anaknya pak haji Toyyib , orang kaya raya. Anaknya yang suka Rara lulusan sarjana tehnik mau ga? Kalau mau biar orang tuanya kesini langsung," ucap pak Gino.

"Ya nanti  tanya anaknya dulu, Rara mau atau enggak. Itu siapa namanya yang suka Rara? Dia kenal Rara dari mana?" jawab bapak.

"Enggak kenal, Rara juga belum kenal. Tapi baim sering lihat rara tiap sore kalau lagi nyapu didepan rumah,"sambut Pak Gino.

Malamnya, bapak sampikan padaku bahwa ada pria yang hendak melamar namanya baim, aku kaget setengah mati seketika. Ada pria mau melamar tapi belum kenal sama sekali. Awalnya aku tolak, tapi emak meyakinkanku "mau nyari yang kaya gimana lagi? Itu orang Kaya, terpandang, lulusan sarjana. Kurang apa?" kata Emak.

Dalam hatiku berbisik, Ya Allah... Lillahita'ala insyaallah jika orang tua ridho, Allah juga ridho. Ya Allah Saya Trima karna bakti dan patuh pada orang tua itu perintahMu, yang penting mereka bahagia. Bismillah...

Malamnya aku berdoa pada Allah swt, karna aku yakin Allah yang Maha Tahu dan kuasa atas segala sesuatu. Aku hanya mengulang doa yang selama ini ku panjatkan dari kelas 4 SD, karena dulu guru agama ku bilang "kalau ingin sesuatu minta (doa) jangan mendadak, misal cita citanya pengen jadi suster ya do'anya dari sekarang biar banyak peluang terkabulnya" dan sejak itu aku berdoa ingin punya suami yang sholeh, cerdas, tanggung jawab, pekerja keras, dari keluarga berpendidikan dan terhormat.  untuk apa? Karena ngin punya suami yang satu visi dalam mendidik anak dan membentuk keluarga. "Ya Allah aku gak ingin suami yang sekedar kaya, beri yang terbaik untuk ku," Doa penutup saat itu.

Setelah aku menyetujuinya, dua hari kemudian orangtuanya datang mamintaku ikut bersamanya pergi ke toko mas untuk membeli perhiasan seberat 25 gram. Saat beli perhiasan pria itu tidak ikut, padahal aku penasaran bagaimana sosoknya. “Sabar, Mungkin besok malem ada pas acara lamaran,” bisikku dalam hati.

Ternyata dia pun tak datang. Semakin penasaran, ya Allah bismillahi tawakaltu la haula wa la quwwata illa billahil 'aliyil adziiim.

Diakhir acara lamaran ibunya mendekatiku dan bilang "besok mas Baim mau ngajak main biar bisa kenal lebih dekat ya nok ayu," ibunya manggil aku dengan sebutan "nok ayu" yang artinya anak yang cantik,  "iya" jawabku dengan senyuman.

Lagi lagi dalam keheningan malam ku bersimpuh pada Ilahi Rabbi memohon agar tetap terjaga, karna ini baru lamaran bukan menikah.

Akhirnya aku punya ide untuk mengajak ponakanku Farid yang masih berumur 4tahun. " Dek,besok ikut tante  jalan – jalan yuk jagain tante ya," ajak ku padanya. Namanya juga bocah pasti mau diajak main, alhamdulillah orang tua farid juga mengizinkan.

Makin siang hatiku bergetar kencang "dag dig dug..." perasaan tak menentu, masih bertanya - tanya seperti apa orangnya. Hingga akhirnya yang dinanti datang juga, aku tidak berani menatapnya cuma bisa bilang "Saya mau ngajak farid boleh? Buat nemenin,"  ia pun mengangguk tanda setuju.  

Mei 2004 pertemuan pertama kita main ke Mall permainan anak - anak, sesekali ngobrol ringan walau terasa masih kaku. Diakhir pertemuan dia langsung menawarkan membeli handphone untuk memudahkan komunikasi, aku hanya bilang terimakasih sambil mengangguk. " Malam  sabtu besok aku kasih hpnya ya, soalnya minggu pagi mau berangkat kerja ke Jakarta," ujar Baim. Malam  sabtu pun tiba kami hanya ngobrol dirumah saja.

Seiring dengan berjalannya waktu komunikasi kami hanya lewat sms, bahkan sudah dua bulan komunikasi masih saja terasa kaku dan kurang nyambung.tiba tiba katanya "Ra,besok sore bibi ku yang kerja dirumah pengen kenal sama rara. Sekalian bawa jaket, kemarin mas kirim kerumah buat kamu. "  iya terimakasih," jawabku.

Bulan juli bulannya liburan kenaikan kelas, kebetulan baim pulang dan dia mengajak ku main ke kota di malam hari biar adem katanya. “ Haduh gusti... Gimana caranya biar terjaga ya Allah... Akhirnya akupun punya ide memberanikan diri sms "Assalamu'alaikum, mas kalau mau pergi malem naik mobil saja ya? Boleh gak?  "Waa’laikumsalam, Boleh," jawab Baim. Alhamdulillah, syukurku.  ya Allah mudahkan biar tetep terjaga jangan sampe nempel,”  Selalu doa itu yang aku panjatkan ketika pergi bersamanya.

Seiring berjalannya waktu rasanya hati masih sama seperti dulu, belum ada rasa lebih kepadanya. Biasa aja, komunikasi pun masih kaku padahal setengah tahun menjalani lamaran ini.

Suatu hari bulan februari 2005 dia sms,  "mas akan ikut ujian PNS di kabupaten" jawabku "iyakah, aku doakan semoga lolos  jadi PNS Aamiiin" dengan rasa yang masih biasa, rasanya hanya sabar adalah satu satunya kekuatanku. Jadi teringat mahfudzot di pondok yang bunyinya "man shobaro dzofiro" yang artinya barangsiapa yang bersabar maka beruntunglah ia. Aku yakin orang yang sabar dialah orang yang beruntung, apalagi yang senantiasa patuh pada orang tua. Merelakan segenap jiwa dan raga untuk membahagiakan orangtua. Bismillah tidak Ada yang sia sia untuk sesuatu yang bernilai dengan bersabar. Ikhlas dengan segala takdir-Nya, kalau bukan jodoh tidak akan jadi.

Malam itu kakak iparku meledek  "rara badannya kecil gitu sama baim yang gede tinggi nanti gimana kalau kawin" sambil tertawa, aku langsung masuk kamar dan nangis. "Ya Allah beri yang terbaik untuk ku," Doa ku sambil sesengukan.

Esoknya aku membaca majalah paras yang didalamnya ada artikel memuat tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melihat fotonya saja aku sudah tertarik ingin kuliah disana. Dalam hati pun berharap dapat bertemu teman-teman pondok lagi.

Semenjak  itu saya mulai doa supaya dimudahkan lulus di UIN, tapi dalam hati berkata "Di UIN ada gak ya jurusan keperawatan, tapi aku meyakinkan diri, Aah apa sih yang tidak mungkin kalau Allah ridho. Doa saja dulu."

Dan bulan April pun tiba saat persiapan UN dan persiapan untuk kuliah, terdengar emak bilang "mau kuliah dimana? Kamu yakin dimana yaudah disana aja," tegasnya. "UIN Jakarta mak," jawabku dengan mantab. Akhirnya aku daftar ditemani mas baim ketemuan di Jakarta, dan alhamdulillah  ternyata UIN baru membuka jurusan ilmu keperawatan.

Allahu Akbar... Aku hanya boleh mendaftar di satu kampus saja, jadi kalau tidak lulus ya gak kuliah tapi nikah. Saat saat itulah saat yang paling menegangkan, di saat itu pula mas baim ingin segera menikahiku.

Suatu sore bapak menanyakan perihal pernikahanku dengan Baim, "Ini kan masih bulan April pak, belum setahun,” jawabku.  Dimana perjanjian awal ketika lamaran kami akan menikah setelah setahun dan lulus SMA. “ Malu lah masih bolak balik sekolahan udah nikah aja," ucapku  memelas sejadinya.

Hingga kini rasa cinta itu belum juga ada. Aku pun selalu menguatkan diri dengan yakin bahwa senjata muslim yang tak terkalahkan adalah doa dan hati ikhlas dengan segala ketentuannya.

Sekitar tiga mingguan di bulan Mei, mas baim memutuskan saya secara sepihak dengan baik baik dan apapun yang sudah dikasih tidak ada yang diambil. Berarti semuanya jadi milikku walaupun statusnya sudah putus, mungkin ini yang terbaik menurut-Nya.

Mendengar itu rasanya hati jadi lega, ditambah lagi kabar gembira dari UIN bahwa aku lulus jadi mahasiswa keperawatan angkatan pertama. Masya Allah.. Alhamdulillah... Betapa bahagianya aku saat itu.

Setelah dua bulan berlalu ternyata terdengar kabar kalau mas baim "CLBK" dengan mantannya saat dikampus dulu, jadi waktu daftar CPNS dia ketemu sama mantanya jadi berlanjut mungkin hubungannya.

Alhamdulillah aku melewati proses kuliah dengan sangat menyenangkan, tanpa ada pacaran karna tetap berusaha sabar menjaga diri untuk dia seorang (jodohku) sesuai keinginan.

Hingga suatu hari disaat akhir mengerjakan skripsi, aku main kerumah teman, sebut saja Nur yang berada di Serang. Keluarga Nur sangat baik, bapaknya lulusan S2 bekerja sebagai kepsek SMP sekaligus penilik di dinas pendidikan dan menjadi dosen tamu serta aktif memakmurkan masjid. Ibunya seorang guru. Nur punya seorang kakak lelaki dan adik perempuan.

Ketika sedang main dirumahnya, aku sempat diajak menjenguk adiknya nur yang sedang mondok yang kebetulan termasuk pondok alumni, pendiri pesantrennya ialah alumni gontor. Masya Allah berasa ke pondok sendiri karna ada banyak sudut terisi papan bertuliskan motto, panca jiwa, dan kata mutiara yang sama. Termasuk anugrah dipertemukan dengen keluarga yang sungguh baik dan sederhana walaupun berada.

Ternyata kakaknya  Nur yang juga alumni pondok sama dengan adiknya bahkan setelah nyantri 6 tahun dia sempat mengabdi setahun dipesantren itu, diam-diam menaruh hati padaku.

 Setelah pulang sampai kosan ada telpon masuk tak dikenal, dan ternyata kakak nur yang meneleponku mengungkapkan isi hatinya padaku. Awalnya sih biasa saja tanpa rasa tapi setelah dipikir pikir baiknya aku mencoba lebih dekat, karena sudah kenal bagaimana dia dan keluarganya.

Selama ini aku selalu selektif dalam hubungan, jadi benar benar mencari tahu bagaimana orang itu dan keluarganya.  makanya tidak pernah punya pacar sebelumnya. Setelah mencoba untuk lebih saling mengenal kakanya nur, akhirnya benih cinta pun tumbuh. Alhamdulillah banyak kecocokan diantara kami hingga memutuskan untuk langsung serius, dalam hati berkata sambil senyum senyum sendiri "ini dia jodohku."  Laeli Istiqomah


Posting Komentar

3 Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
    ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
    add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^

    BalasHapus
  2. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus