Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

OH PONDOKKU...

 

Kenalkan nama saya Siti Mubarokah, lulus dari gontor putri 1, tepatnya 15 tahun yang lalu. Anak-anak pondok lebih familiar dengan nama _ox-tail,_ sop buntut?ya sop buntut. _Laqob_ ini saya dapat dari teman sekelas saya waktu kelas 4 B yaitu Mirna Ghaib Insani.  Asal usul _laqob_ ini dari pelajaran Bahasa Inggris  yang bertopik restoran dengan menu-menu makanan, salah satunya ada sop buntut, karena nama depanku okah akhirnya diplesetkan Mirna menjadi _oxtail._


Ada banyak sekali kenangan ketika masa di pondok yang masih tersimpan baik di memoriku. Salah satunya adalah _jaros,_ hal mistis, pelanggaran dan berbagai jenis kenakalan yang dalam tanda kutip masih dalam taraf yang wajar.


_Jaros..._

Benda ini tidak lain adalah bel besar yang terbuat dari besi dan ditempatkan di depan gedung Bosnia. Meskipun terlihat berumur dan kurang stylish, tetapi benda ini merupakan jantung pondok dan tidak sembarang orang yang bisa memukulnya. Sewaktu nyantri di Gontor, kalau ditanya "Siapa yang paling ditakuti selain Allah dan  pengurus pondok? Kalau boleh jujur jawabannya tidak lain adalah _jaros_". Kenapa?Kalau di luar adzan adalah pengingat sholat sedangkan jaros adalah yang mengingatkan dan mengatur kegiatanku selama di pondok mulai dari bangun tidur sampai kembali terlelap. Ada cerita unik di balik jaros ini, jika dia berdenting 6 kali setelah sholat, maka akan ada raut kegembiraan di wajah santri kelas 5 sedangkan raut masam dan teriakan huh...akan diucap santri kelas 6. Jika benda ini hanya berbunyi teng teng... teng teng.. teng teng...maka ini adalah pertanda ada pergantian kegiatan. Jadi begitulah fungsi keramat dari benda ini, bagi calon santri maupun santri baru pesan saya jangan pernah menyepelehkan benda yang satu ini ya...


Hal Mistis...

Cerita hal ghaib seputar pondok ternyata memiliki banyak taraf sesuai kelas yang diampu. Misalnya ketika saya masih capel dan kelas 1, cerita hal ghaib yang beredar adalah hantu Herlina. Padahal dia bukan anak dari salah satu Trimurti pondok Gontor tetapi saya juga heran kenapa dia bisa terkenal di pondok Gontor. Lain halnya ketika saya kelas 2,3 dan 4 ternyata cerita tentang hal ghaib yang beredar adalah cerita hantu yang mana ada anak mandi tidak ada gayung dan meminjam ke sebelahnya tetapi yang sebelahnya malah menyahuti jangankan gayung, kepala saja tidak punya. Berbeda lagi dengan cerita mistis ketika saya kelas 4,5 dan 6. Ketika kelas 4 saya pernah ditugaskan untuk piket jaga malam, di rayon sebelah Indonesia. Saya berempat dengan teman-teman seangkatan saya. Awalnya ketika berjaga malam terbesit di hati kecil saya rasa sombong tentang makhluk ghaib. Saya berbicara "kepada diri saya sendiri kenapa setiap berjaga malam tidak ada pengalaman yang seru?". Akhirnya terjawablah pertanyaan saya yang diawali dengan berkedipnya lampu teras gedung sebelah. Untuk namanya saya sudah lupa. Disusul dengan terlelapnya ketiga teman saya. Kemudian saya menyaksikan segerombolan orang berbaju putih dengan membawa tandu memasuki tanah. Keringat sudah mengucur deras di badan saya, ingin hati mengucap kalimat Allah terapi masih terlalu berat. Kejadian yang tak kalah seramnya adalah ketika saya seperti terhipnotis menyaksikan tempat sampah plastik yang diobok-obok oleh sepotong tangan. Sontak dalam hati saya berkata "ampun...., saya sudah mempercayai hal ghaib dan saya sudah tidak kuat untuk menyaksikan adegan hal ghaib yang lain". Barulah bibir saya bisa mengucap Allah dan penampakan yang ada di depan saya pun langsung menghilang. Tanpa menunggu lebih lama lagi saya langsung membangunkan ketiga rekan saya. Jadi hikmah dari kejadian ini adalah jangan pernah merasa penasaran dan meremehkan hal ghaib.


Pelanggaran....

Kenapa dalam hal ini saya bedakan dengan kenakalan di pondok, karena tidak semua pelanggaran adalah murni kesalahan kita. Mohon maaf sebelumnya jika ada yang kurang setuju dengan cerita saya.

Pelanggaran pertama dengan bagian bahasa.

Saya pernah masuk bagian bahasa dikarenakan saya menyebut ya ALLAH pada saat jadwal berbahasa Inggris. Saya sempat bingung kenapa saya salah. Apa saya salah jika saya mengatakan Allah yang mana adalah Tuhan saya. Ternyata saya dibenarkan dan saya harus menyebut oh my God. Akhirnya hukumanpun saya terima. Hukuman yang sangat saya tidak sukai adalah hukuman menjadi mata-mata teman satu kamar. Ini sama saja dengan  mematikan rasa solidaritas dan kerukunan antar tetangga dalam satu kamar, tetapi mau diapakan lagi karena nasi sudah menjadi bubur. Dari hukuman ini, maka sudah pasti bisa dipastikan saya akan masuk kembali ke bagian bahasa 2 sampai 3 kali lagi karena akan terjadi perputaran seperti rotasi bumi.


Pelanggaran yang kedua adalah bagian keamanan. Pelanggaran rutin yang saya lakukan adalah terlambat berangkat sholat subuh. Pelanggaran pertama saya masih disuruh berdiri membaca Al Qur'an di depan masjid sedangkan teman-teman yang lain sedang asyik melakukan _hadrah_ kepala dan Al Qur'annya pun tidak tahu sudah jatuh sampai dimana. Maklum anak pondok boleh dikatakan kurang tidur di atas kasur. Kami hanya tidur selama 5 jam saja di atas kasur. Yang mana idealnya adalah waktu tidur 7-8 jam, jadi sisanya kami tambahkan secara otomatis ketika di masjid, di kelas dan di pertemuan atau ketika belajar malam. Jadi jika ada yang khawatir dan masih berfikir di pondok tidak bisa tidur pulas, saya bersedia untuk menjelaskan.

Baiklah kembali lagi kepada pelanggaran kedua terlambat sholat subuh, maka saya harus siyap tidak bisa menikmati makan siang karena harus berjemur di depan masjid setelah sholat dhuhur. Jadi sudah bisa dipastikan bahwasanya Jika santri Gontor awal masuk pondok berkulit putih dan ketika pulang ke rumah berubah menjadi sawo matang, maka kemungkinan besar dia adalah salah satu Langganan Berjemur di depan masjid.

Pelanggaran ketiga dan seterusnya, bagian keamanan bertanya kepada saya kira-kira hukuman apa yang pantas saya dapatkan sehingga saya bisa berubah. Akhirnya dengan memberanikan diri  mengutarakan bahwasanya jika saya memang mempunyai kebiasaan tidur yang terlalu pulas bahasa jawanya _ngebluk,_ ketika dalam keadaan tidur seluruh panca indra saya memang dalam keadaan non aktif semua dan terlalu dalam memasuki alam bawah sadar. Jadi saya memang sangat susah jika dibangunkan sewaktu tidur. Inilah penyebab utama saya sering terlambat sholat subuh. Maka bagian keamanan pun memahami alasan saya dan berjanji akan membangunkan saya sekuat tenaga dengan sajadahnya. Meskipun sakit ketika bangun karena dipukul dengan sajadah tetapi saya bersyukur akhirnya rantai pelanggaran terlambat sholat subuh sudah terputus. Jadi jika kalian mempunyai pelanggaran yang sama terlambat sholat subuh, bisa dicoba cara di atas.


Pelanggaran angkulat...

Sewaktu di pondok, pelanggaran yang menurut saya sangat tidak masuk akal adalah harus memakai atribut lengkap dalam tanda kutip harus dijahit. Nah dari hal tersebut, salah satunya sudah bisa saya jamin bahwasanya pelanggaran memakai atribut lengkap dengan dijahit menurut saya kurang bisa diterima akal fikiran saya. Alasannya adalah tidak lain karena di pondok belum tersedia tukang jahit atau bagian yang menjahitkan atribut atau tidak dijualnya alat jahit  atau perlengakapan menjahit di koperasi. Yang kami temukan hanyalah _doble tip._ Jadi mau tidak mau maka alat inilah nantinya yang akan menempelkan atribut kita ketika di baju. Jadi mohon koreksinya juga jika apa yang saya utarakan dan fikirkan ternyata belum benar 100%, karena ingatan saya juga tentang pondok sudah mulai luntur. Berbicara tentang pramuka ada kejadian lucu yang In Sha Allah akan saya ingat seumur hidup saya. Maaf bukan bermaksud ghibah hanya bernostalgia. Piyu konsulat Malang yang waktu itu sekelas dengan saya. Ketika hari Kamis, memakai celana pramuka ketika ke sekolah. Tetapi ide kreatifnya muncul dengan menjahit bagian pinggir celana menjadi satu. Jadi terbentuklah rok pramuka dengan celana tersebut. Coba kalian bayangkan bagaimana cara jalan Piyu ketika berjalan dari asrama menuju ruang kelas. Yang pasti seperti cara jalan orang yang sedang memakai jarik. Memang sungguh manusia super kreatif. Belum tentu saya menemukan jalan keluar seperti apa yang dia lakukan.


Pelanggaran  KMI...

Mendengar nama KMI terkadang saya merasa senang, kecewa dan sedih. Bagaimana tidak? Waktu itu saya dan sebagian teman-teman sedang mengikuti lomba mading gudep. Semalaman kami tidak tidur. Karena saking mengantuknya, maka sudah bisa dipastikan besok paginya saya akan menjadi lemas dan pusing. Maka saya putuskan untuk tetap tidur. Teman-teman sekamar mengira saya sakit jadi tetap membiarkan saya tidur. Akhirnya saya pun tertidur sampai jam menunjukkan waktu pelajaran pertama. Ketika bangun, ternyata saya baru menyadari bahwa seragam saya masih kusut. Akhirnya saya meminjam setrika salah satu anak yang sedang menyeterika setelah berjaga malam. Ketika menyetrika seragam karena niat saya akan tetap masuk kelas di jam ketiga, Ustadzah KMI sedang berkeliling dan bertanya kepada kami satu persatu tentang alasan tidak masuk sekolah. Anak yang sedang di samping saya menjawab jika dia habis piket jaga malam, karena yang satunya sedang ke kamar mandi, saya yang waktu itu tidak memiliki alasan lain, dengan spontan saya pun ikut menjawab piket jaga malam. Pada awalnya tidak ada masalah, tetapi dikarenakan petugas jaga malam sudah keluar kamar mandi dan kembali ke asrama, maka kebohongan saya pun terbongkar dan saya diminta datang ke KMI setelah sholat maghrib. Setelah kurang lebih setengah jam saya disidang, akhirnya diputuskanlah hukuman yang sangat banyak dan pedih yaitu menyetorkan semua hafalan pelajaran dan parahnya orang tua saya dipanggil untuk menghadap ustadzah KMI. Bagaikan tertelan biji kedondong waktu itu saya sudah hampir tidak kuat berada di dalam pondok dan ingin _aladawam._ Tetapi ibu saya berpesan "jadilah anak yang bertanggungjawab, selesaikan dulu semua hukumanmu, setelah itu kamu boleh memilih untuk melanjutkan tetap di pondok atau pulang". Akhirnya dengan dukungan Bindep saya 1770 Kak T****, Bindep 1768 Kak I***, alhamdulillah hukuman saya berakhir dan hikmahnya pun saya masih diberi kesempatan melanjutkan ke kelas 5C. Saya mengira penderitaan saya dengan pelangaran KMI sudah berakhir ternyata saya salah. Pelanggaran KMI ternyata bersambung di kelas 5. Waktu itu awal ujian _syafahi_ kelas 5, biasanya sebelum belajar terlebih dahulu kami seluruh santri akan mengecek jadwal ujian bahasa Arab maupun bahasa Inggris. Dari sini saya keliru menghafal jadwal ujian. Kedua jadwal ujian lisan saya ternyata jatuh pada hari yang sama yaitu hari Senin cuman berbeda tanggal. Yang sesungguhnya jadwal pertama adalah Bahasa Arab, ternyata saya salah belajar. Saya sudah siap tetapi untuk ujian Bahasa Inggris bukan Bahasa Arab. Pagi itu sebelum bel berbunyi, saya dan Virjo kebetulan ujian di hari yang sama kami berangkat bersama dari Gontor 2 menuju Gontor 1 melewati jembatan _shirotol mustaqim._ Maaf sepertinya saya salah menyebutkan, kalau tidak salah namanya _kubri._ Saya berjalan santai dengan Virjo sambil membuka buku, mengulang kembali apa yang sudah kita hafalkan tadi malam. Tiba-tiba perasaan saya tidak enak, saya ingin sekali mengecek jadwal ujian kembali. Saya pun berpamitan dengan Virjo dan mempersilahkan Virjo berangkat terlebih dahulu. Ternyata benar, ketika melihat jadwal berulang kali, sudah dipastikan bahwa saya salah belajar, yang seharusnya waktu ujian Bahasa Arab, saya malah belajar bahasa Inggris. Badan saya pun gemetar. Keringat dingin keluar. Bingung mau berbuat apa. Akhirnya saya pun lari terbirit-birit kembali ke asrama Gontor Putri 2. Saya sempat ditanya Virjo "kenapa kembali lagi?" Saya menjawab,"saya salah ujian jo..,minta tolong nanti jika ditanya kenapa saya tidak hadir tolong bilang kalau saya sedang sakit." Teman sekamar saya waktu itu saya mintai pertolongan "jika ada Ustadzah tanya saya tidak ikut ujian, tolong bilang kalau saya sedang sakit dan akan melakukan ujian susulan". Ternyata ketika diintrogasi Ustadzah KMI, teman sekamar saya malah dimarahi karena tidak mengantar saya ke BKSM dan tidak meminta surat rekomendasi. Dia akhirnya menangis. Maafkan saya. Bukan maksud hati ingin menyakiti. Dari sini tidak ada masalah. Akan tetapi mendengar tangisannya, salah seorang rekannya yang lain menghampiri. Dia akhirnya menceritakan kejadian yang sesungguhnya. Merasa rekannya menanggung apa yang tidak ia perbuat, maka saya akhirnya dilaporkan ke Ustadzah KMI oleh rekan teman sekamar saya. Dan akhirnya terbongkarlah semuanya. Waktu itu saya hanya diberi nasehat tetapi ketika kenaikan kelas 6, sudah bisa dipastikan kelas saya turun dari 5C menjadi 6E. Mungkin ini memang sudah takdir saya. Tetapi yang saya herankan, ternyata orang yang mengadukan saya ke KMI yang awalnya juga kelas 5C ternyata turun sama dengan saya di 6E. Mungkin saya terlalu menghubung-hubungkan, tetapi saya berpesan dengan teman-teman jika suatu saat kita mengalami masalah sama dengan saya, jangan pernah bertindak seperti saya lari dari masalah. Dan jangan pernah mencampuri urusan orang lain, sementara itu bukan batas wilayah kita.


Dan sekarang bercerita tentang kenakalan di pondok dalam taraf wajar...

Pertama, membeli cilok. Sebetulnya tidak ada yg salah ketika kita membeli cilok di luar kalaupun cilok yang di _kiftir_ jam bukanya lebih diperpanjang.


Kedua mencuri buah di area pondok, baik untuk buah kelapa maupun buah mangga yang masih sangat muda. Alhamdulillah untuk kenakalan ini sudah bisa diatasi ketika saya berada di _kiftir_. Mangga belakang Wisma saya panen kemudian saya dan teman-teman _kiftir_ menjualnya kepada santri. Lumayan untuk mengurangi kenakalan mencuri mangga muda dan menambah omset pondok.


Ketiga, mencuri cabe. Hal ini tidak akan terjadi kalau _qismu taghdiyah, kiftir_ atau koperasi menjual cabe segar atau cabe kering atau sambal yang sudah jadi seperti sekarang ini. Oleh karena itu saya berpesan kepada calon bagian yang sudah saya sebutkan agar lebih peka dengan kebutuhan santri. Mohon maaf jika ada pihak yang merasa tersinggung karena saya hanya menulis apa yang ada dalam fikiran saya. Jika ada kekurangan tolong dimaklumi dan tolong diedit karena Edit tugasnya adalah Edit-Tor selain sebagai juri lomba.Terimakasih.

*#tidakmengharapmenang*

*atauhadiahhanyamencobauntukmenulis#*

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus